Mau tidak mau Remaja sekarang adalah generasi penerus di masa mendatang. Kita seharusnya lebih respect, tidak hanya respect kepada kehidupan dan Negara tetapi juga respect terhadap lingkungan. Ngomongin global warming sudah bukan urusan perbedaan antar bangsa lagi. Kita satu. Hidup di dunia yang satu. Kita bersama menjaga bumi yang tua dan satu ini. Kita butuh bumi tetap bernafas, kita butuh bumi kita tercinta ini untuk berbahagia karena kita, manusia paling luhur didunia, senantiasa menyayanginya setiap waktu.
Perasaan saling butuh inilah yang wajib untuk ditanemin disetiap individu manusia, tidak peduli itu orang Jawa, Afrika atau Italia. Tanpa punya landasan rasa sayang yang kuat untuk bumi kita, kita tidak akan mampu melakukan STOP GLOBAL WARMING. Meskipun kesannya Negara-negara barat lebih baik dalam melakukan penanganan global warming, bukan karena lebih banyak yang pintar tapi lebih banyak yang sadar akan arti pentingnya bumi kita tercinta ini untuk kelangsungan hidup.
Dengan modal punya tekad yang kuat untuk menyetop global warming, dengan sendirinya SQ yang dianugrahkan Tuhan kepada setiap umat-Nya ini akan bekerja lebih efektif daripada bekerja karena tuntutan keadaan. SQ yang memiliki peranan dominan di otak kita akan mendorong kita melakukan hal-hal positif yang mendorong untuk membuat bumi nyaman kembali. Bahkan jika perasaan butuh akan bumi ini tulus dari hati, itu akan membuat kita mampu melakukan suatu hal yang besar.
Dengan tulus kita akan mulai melakukan budaya jalan kaki untuk menghindari polusi akibat banyaknya kendaraan yang lalu-lalang, kita akan membuat taman disetiap rumah meskipun hanya sepetak tapi dengan suka cita, atau kalau tidak punya lahan kita akan membuatnya di atap. Kita akan merasa begitu bersalah saat akan merusak lingkungan, bahkan membuang sebungkus permen di sembarang tempat akan membuat kita menjadi penyebab dari global warming. Tanpa menggerutu kita membuang sampah ditempatnya, dan dengan kesadaran total karena ingin lingkungan menjadi green area kita akan memungut sampah yang ditemuin dijalan. Dan bagi para ilmuwan kita yang belum terendus dunia internasional, semakin bergelora untuk menemukan penemuan yang membantu mencegah global warming. Dan pemerintah juga senantiasa mendukung penuh kegiatan yang bertujuan untuk mencegah global warming, termasuk merevisi landasan hukum supaya lebih tegas dalam rangka STOP GLOBAL WARMING. Kalau perlu mengubah budaya yang membawa dampak negatif bagi moral bangsa, karena selama moral suatu bangsa mengalami kontaminasi efek negatif maka tindakan yang dilakukan cenderung mengarah ke hal yang negatif juga. Hilangkan sisi budaya matrealistik yang masih dominan hidup bebas di dalam nafas bangsa kita ini. Gantilah dengan budaya yang membawa pencerahan di hati kita, membawa kita pada suatu kepastian sehingga hal yang kita lakukanpun juga karena 100% pasti dari hati.
Mungkin hal-hal yang kayak gini sepele, tapi dari hal yang sepele seperti itu kalau dikerjakan dengan pasti dan bersama akan menjadi suatu big project. Tanpa adanya rasa peduli dan sayang yang kuat untuk bumi, tidak akan terwujud dengan baik semua tindakan itu. Percuma Pemerintahan mencanangkan pembangunan Taman kota dan Taman disepanjang jalan kalau kita tidak peduli akan hal tersebut. Jujurlah untuk merealisasikan perasaan takut kehilangan bumi kita tercinta ini.
{ 0 Coment... read them below or add one }
Posting Komentar